Kamis, 06 November 2014

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
  • Pemuda 
            Pemuda adalah suatu umur dimana kita memiliki kehebatan tersendiri. Menurut DR.Yusuf Qardhawi ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat jika dibanding dengan anak kecil atau orang-orang jompo.  Pemuda bisa juga diibaratkan sedang berdiri di persimpangan jalan. Jika seorang pemuda mengambil jalan yang salah, maka akan menjadi pemuda yang tidak berguna bagi masyarakat. Bertanyalah pada kalangan selain pemuda entah anak-anak atau orang yang lebih tua agar tidak tersasar terlalu jauh dan bisa kembali ke jalan yang benar. Jika pemuda mengambil jalan yang benar, maka akan menjadi pemuda yang berguna sampai akhir hayatnya. 
             Sebagai pemuda Indonesia, kita tidak boleh hanya bermimpi saja, kita juga harus berniat untuk melaksanakan mimpi tersebut.  Jangan hanya berniat di dalam hati atau di lisan saja, kita harus berani berbuat dengan mengandalkan diri sendiri, tidak hanya memprotes dan menyuruh kaum yang lebih tua. 
             Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”. Atau dalam bahasa Indonesia yaitu "waktu hidup antara masa kanak-kanak dan jatuh tempo; umur genjah, keadaan masih muda atau belum dewasa atau berpengalaman, kesegaran dan vitalitas karakteristik orang muda". 
             Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab” didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti: 
1. Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Se­sungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al­-Anbiya, 21:59-60). 
2. Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kisah me­reka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda.pe­muda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah­kan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, se­sungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14). 
3. Seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan ber­jalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
             Jadi pemuda identik dengan sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas atau yang lebih spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb.



  • Sosialisasi  
                       Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut tempatnya:
           a. Keluarga: Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
           b. Sekolah: Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
           c. Kelompok bermain: didalam tahap ini mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
           d. Media Massa: Media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
           e. Lingkungan kerja: Merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.

  • Internalisasi Belajar dan Sosialisasi 
Ketiga istilah internalisasi, belajar, dan sosialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi yaitu mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan dan norma yang mengatur hubungan pribadi yaitu mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum.
          Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan ataupun di lembaga pendidikan.
          Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan tersebut timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.

  • Proses Sosialisasi
Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi masyarakat yang baik dan beradab. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian yaitu:
1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
            2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial. 
                    Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.

  • Peranan Sosial Mahasiswa di Masyarakat
        Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.

                  Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk membuat perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi di semua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.


Pemuda dan Identitas
  • Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
                  Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda yaitu agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
                   Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
           Landasan idiil : Pancasila
           Landasan konstitusional : UUD 1945
           Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan negara
           Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
           Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
           (Sumber : Buku MKDU Ilmu Sosial Dasar Oleh: Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk Penerbit Gunadarma).

  • Pengertian Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkoba, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga dapat meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna.
Dalam hubungan itu perlu dimantapkan fungsi dan peranan kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi dan organisasi fungsional pemuda lainnya. Dalam kebijakan tersebut terlihat bahwa KARANG TARUNA secara eksplisit menjadi wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif dalam pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada khususnya.

  • Masalah-Masalah Generasi Muda

Berbagai permasalahan generasi muda pada saat ini antara lain:
           a. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan
masyarakat termasuk generasi muda.
           b. Kurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
           c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang
diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri,
tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
           d. Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai masalah sosial lainnya.
           e. Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya
daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
           f. Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
           g. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
           h. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
           i. Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.

  • Potensi-Potensi Generasi Muda

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan yaitu:
            a. Idealisme dan daya kritis
            b. Dinamika dan kreatifitas
            c. Keberanian mengambil resiko
            d. Optimis dan kegairahan semangat
            e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
            f. Terdidik
            g. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
            h. Patriotisme dan nasionalisme
            i. Sikap kesatria
            j. Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi

  • Tujuan Sosialisasi

            • Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
            • Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkankan kemampuannya.
            • Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
            • Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.


Perguruan dan Pendidikan
  • Mengembangkan Potensi Generasi Muda
               Tetap semangat untuk terus menggali potensi diri harus dilakukan sejak dini. Karena generasi muda harus terus berprestasi dengan cara yang kreatif. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa. Jangan menunggu kesempatan,tetapi raihlah kesempatan. Generasi muda saat ini bisa dibilang generasi yang beruntung, karena bisa memilih apa yang mereka inginkan dan berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka mau.Berbeda dengan generasi muda yang hidup di zaman dahulu, di mana pilihan lebih sedikit dengan cara meraih dan mewujudkan yang lebih terbatas.

  • Pendidikan dan Perguruan Tinggi
                  Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua yaitu: Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pihak swasta.
                  Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan kemudian mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum manusia lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa memberikan pengajaran bayi mereka sebelum dilahirkan.

  • Alasan Untuk Berkesempatan Mengenyah Perguruan Tinggi
                    Pendidikan adalah hal yang penting bagi seorang manusia dimana kita akan menempuh hidup di level atau tingkatan yang selanjutnya. Biasanya bagi orang-orang yang tidak kuat pasti berhenti atau menyerah di tengah jalan. Pendidikan tinggi tidak hanya mengajarkan ilmu secara formalitas sesuai sistem kurikulum, namun pendidikan tinggi juga membuat mahasiswa menjadi lebih tepat waktu, lebih bertanggung jawab, mengerti kondisi dan situasi di dalam realita kehidupan. Maka menurut saya mengenyam pendidikan tinggi itu sangat penting.


Daftar Pustaka
http://jamalfirdaus.blogspot.com/2010/11/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://biebi-habibi.blogspot.com/2010/11/tugas-isd-pemuda-dan-sosialisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/
http://novairmaningsih.wordpress.com/2011/01/02/definisi-pemuda/
http://scarheals.blogspot.com/2013/01/pengertian-pemuda.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar