Pengertian Arsitektur yang berkelanjutan, seperti dikutip dari buku James Steele Suistainable Architecture, adalah ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.”
Arsitektur berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen Internasional tentang pembangunan berkelanjutan karena arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama konsep pembangunan berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.
KONSEP
Bangunan berkelanjutan adalah bangunan yang menggunakan metode konstruksi yang berkelanjutan dan menggunakan material/bahan bangunan yang memprioritasnkan kualitas lingkungan, vitalitsa ekonomi dan keuntungan sosial melalui perancangan bangunan, operasional bangunan, perawatan dan dekonstruksi lingkungan pada lokasi dimana dilakuakn pembangunan (lingkungan binaan).
Seperti juga pembangunan berkelanjutan yang melihat konsep berkelanjutan dari 3 aspek utama yaitu (1) kemajuan sosial, (2) pertumbuhan ekonomi dan (3) keseimbangan ekologi, maka arsitektur berkelanjutan pun tidak dapat lepas dari aspek-aspek tersebut.
- Efisiensi penggunaan energi
1. Memanfaatkan sinar matahari
2. Memanfaatkan penghawaan alami
3. Memanfaatkan air hujan
4. Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan
- Efisiensi penggunaan lahan
1. Menggunakan lahan dengan efisien
2. Potensi hijau tumbuhan dalam lahan
3. Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan
4. Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman
5. Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal
- Efisiensi penggunaan material
1. Memanfaatkan material sisa untuk digunakan dalam pembangunan
2. Memanfaatkan material bekas bangunan atau komponen lama yang masih
bisa digunakan
3. Menggunakan material yang masih berlimpah
4. Penggunaan teknologi dan material terbarukan
5. Memanfaatkan potensi terbarukan seperti energi angin, cahaya
matahari dan ir
6. Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara
global
7. Manajemen limbah
8. Membuat sistem dekomposisi limbah organik
9. Membuat sistem pengolahan limbah domestik
KONSTRUKSI & MATERIAL
- Kontribusi Bidang Konstruksi Terhadap Kerusakan Alam
1. Pengambilan material
2. Proses pengolahan material
3. Distribusi material jadi dari sumbernya kelokasi pembangunan
4. Proses konstruksi
5. Pengambilan lahan untuk bangunan
6. Konsumsi energi sejak saat dimulai bangunandipakai
- Konstruksi Berkelanjutan, menurut UNEP(United Nations Environment Programme) adalahcara industri konstruksi untuk berkembang mencapai kualitas pembangunan berkelanjutan denganmemperhitungkan pelestarian lingkungan, sosial ekonomi, dan isu budaya. Secara spesifik hal ini melibatkan isu seperti desain, manajemen bangunan, material, kualitas operasional bangunan, konsumsi energi, dan sumber daya alam.
- Konstruksi Berkelanjutan Dalam Konteks Arsitektur
1. Arsitektur bukanlah suatu entitas yang lepas dan mandiri. Keberadaannya harus menjadi kesatuan integral dengan sekitarnya, baik secara sosial, spasial maupun lingkungan
2. Berarsitektur dengan memperkuat nilai-nilai Kebersamaan
3. Berarsitektur dengan menghargai ekspresi/identitas budaya sebagai cerminan nilai-nilai transenden
4. Menggunakan bahan dan keterampilan local
5. Menghargai pepohonan sama dengan menghargai kehidupan
6. Adaptif terhadap iklim secara aktif dan kreatif
7. Menggunakan bahan bekas dan komponen lama
8. Menggunakan bahan daur ulang bekas limbah
9. Menggunakan bahan secermat mungkin tanpa sisa, tanpa limbah
10. Menggunakan desain padat karya agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangipenggunaan bahan-bahan industri missal
11. Mendesain satu ruang dengan banyak fungsi(multifungsi)
12. Desain opan plan atau terbuka (tanpa sekat)
13. Membaca potensi masa depan: bambu menjadi pengganti kayu.
- Tindakan-Tindakan Untuk Mendukung Konstruksi Berkelanjutan
1. Dari mana dan bagaimana produsen mengambilbahan dasar material
2. Transportasi bahan dasar material
3. Limbah produksi
4. Dapatkah sumber daya yang diambil diperbaharui
5. Perlakuan terhadap pekerja setempat
6. Transportasi dari sumber ke lahan konstruksi
7. Mengoptimalkan penggunaan material termasuk sisanya.
8. Re-use dan Re-cycle
9. Gunakan lahan sesedikit mungkin, secukup mungkin
Mungkin jika dirangkum penerapan arsitektur berkelanjutan di atas. Maka, akan terbagi kepada tiga hal:
1. Energy issues -> efficiency, renewable.
Energi sangat perlu diberi perhatian khusus oleh Arsitek, terutama energy listrik, karena listrik sangat berkaitan dengan bidang Arsitektur.
2. Water conservation -> reduce, recycle
Perlu adanya kesadaran bahwa kita haruslah menlakukan penghematan terhadap air bersih. Karena untuk saat ini, air bersih mulai mengalami kelangkaan. Bahkan di suatu tempat, untuk mendapatkan air bersih harus mengantri, kemudian membeli dan menggotongnya ke rumah. (tidak melalui pipa)
Cara penghematan:
a. Gunakan air hujan tersebut (tampung) hingga tak ada lagi yang terbuang begitu saja.
b. Bila ada sisa, resapkan air hujan ke dalam tanah. Selama ini, air hujan selalu langsung dialirkan ke selokan yang berakhir di laut. Hal ini tidak memberikan kesempatan pada air hujan untuk meresap ke dalam tanah karena semua selokan diberi perkerasan seluruh permukaannya.
c. Bila masih ada lebihnya, baru dialirkan ke dalam selokan-selokan kota.
Selain menghemat air bersih, cara seperti ini bisa mengurangi tingkat banjir. Karena selokan-selokan tidak akan dipenuhi air.
a. Gunakan air hujan tersebut (tampung) hingga tak ada lagi yang terbuang begitu saja.
b. Bila ada sisa, resapkan air hujan ke dalam tanah. Selama ini, air hujan selalu langsung dialirkan ke selokan yang berakhir di laut. Hal ini tidak memberikan kesempatan pada air hujan untuk meresap ke dalam tanah karena semua selokan diberi perkerasan seluruh permukaannya.
c. Bila masih ada lebihnya, baru dialirkan ke dalam selokan-selokan kota.
Selain menghemat air bersih, cara seperti ini bisa mengurangi tingkat banjir. Karena selokan-selokan tidak akan dipenuhi air.
3. Material alam
Penggunaan material alam sangat direkomendasikan untuk dipakai karena akan lebih bersahabat kepada penggunanya. Di sinilah terungkapkan bahwa ada perbedaan yang cukup besar antara material alam dengan material buatan manusia. Material alam yang merupakan karya Tuhan tidak meradiasikan panas dan tidak merefleksikan cahaya.
SUMBER :
https://rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2010/01/25/pengertian-kaidah-dan-konsep-arsitektur-berkelanjutan/
https://rizkilesus.wordpress.com/2010/04/05/konsep-arsitektur-berkelanjutan-sustainable-architecture/
https://clararchita77.wordpress.com/konstruksi-bangunan-berkelanjutan/
https://aldissain.wordpress.com/2011/11/29/arsitektur-berkelanjutan-sustainability-architecture/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar