- Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan
Menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan
ilmu dan pengetahuan yaitu:
- Secara umum, Pengertian Ilmu merupakan kumpulan
proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat,
prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang
analisis, objektif, empiris, sistematis dan verifikatif.
- Sedangkan pengetahuan
(knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu
ilmu.
Sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti
merupakan pengetahuan.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Ilmu diartikan sebagai pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah
tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang
pengetahuan. Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia, Pengertian Ilmu/ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menemukan, menyelidiki dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam
manusia.
Jadi
ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi seseorang yang ingin
mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak
bisa mencapai apa yang diinginkannya.
Ilmu
pengetahuan memberikan setiap manusia ilmu-ilmu dasar untuk melakukan sesuatu.
Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana saja, tidak hanya dari buku pelajaran saja.
Tetapi ilmu pengetahuan juga bisa diambil dari berbagai sumber seperti koran,
majalah, televisi, radio, komik sains, ataupun pengalaman seseorang bahkan dari
kitab suci.
- Syarat - Syarat Ilmu Pengetahuan
Dalam
Pengertian Ilmu, ada lima sifat ilmiah sebagai syarat-syarat ilmu pengetahuan yaitu antara
lain :
1. Sistematis.
Ilmu harus memiliki keterkaitan dan terumuskan dalam hubungan yang logis dan
teratur sehingga suatu sistem akan membentuk secara utuh, terpadu , menyeluruh
dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat yang menyangkut objeknya.
2. Objektif.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang meliputi golongan masalah yang sama
dengan sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Kajian
objeknya bersifat ada atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya
(bukan hasil prasangka/dugaan).
3. Analisis/metodis.
Secara umum, metodis diartikan sebagai metode tertentu yang digunakan dan
merujuk pada metode ilmiah atau upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan yang bertujuan mencari kebenaran ilmiah.
4. Universal.
Ilmu bersifat umum atau kebenaran yang hendak dicapai.
5. Empiris.
Ilmu hasil percobaan atau panca indera.
- Sikap Ilmiah
Sikap
ilmiah adalah suatu sikapyang menerima pendapat orang lain dengan baik dan
benar, tidak mengenal putus asa dengan ketekunan juga keterbukaan. Dalam hal lain sikap
ilmiah tersebut adalah sikap yang harus ada dalam diri seorang ilmuwan atau akademisi
dalam menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.
Untuk
dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula,
peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini:
1. Dapat Membedakan Fakta dan Opini
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah
dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah
pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya
sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya
mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan
akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Berani
dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah
hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain. Begitu juga pada
saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akan
senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara
emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan
kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudah dilengkapi
dengan fakta yang jelas sumbernya.
3. Mengembangkan Keingintahuan
Peneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu
berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan
informasi di segala bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
4. Kepedulian terhadap Lingkungan
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik
senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu berusaha agar
penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan
bukan sebaliknya.
Teknologi
- Pengertian Teknologi
Pengertian
Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang
dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk
mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan
sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu
secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau
pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Teknologi dalam
arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat
yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi
hidupnya di dalam dunia. Hal ini juga memperlihatkan tentang wujud dari karya
cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini
muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang
“techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi
saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar
penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo
faber.
Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam
eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan
lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan
keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “daya pencipta” yang
berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan
menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Perkembangan
teknologi terbaru, seperti mesin cetak, telepon, dan internet, telah menyebabkan berkurangnya hambatan fisik
untuk berkomunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas
pada skala global. Namun, tidak semua teknologi telah digunakan untuk tujuan
damai, pengembangan senjata terus meningkat dan telah berkembang sepanjang
sejarah, hingga ke senjata nuklir.
- Ciri - Ciri Fenomena Teknik pada Masyarakat
1. Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah..
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan
secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan
non teknis menjadi kegiatan teknis.
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling
bergantung.
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi,
bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi
tepat guna sering tidak berdaya menghadapi teknologi barat, yang sering masuk
dengan ditunggangi oleh segilintir orang atau kelompok yang bermodal besar.
Ciri-ciri teknologi barat tersebut adalah :
- Bersifat
Intensif pada semua kegiatan manusia.
- Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.
- Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
- Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.
- Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
- Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Nilai
Ilmu
Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal
tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
Teknologi,
yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara
bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia.
Kemiskinan
- Pengertian Kemiskinan
Garis
kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok, dapat dipengaruhi oleh tiga hal:
1.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2.
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3.
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.
- Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Mereka
yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak
memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan
lain-lain.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
- Fungsi Kemiskinan
Pertama,
kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak
terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk
membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi,
bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa
yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan
pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, banyak kegiatan ekonomi yang
melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang
miskin.
Kedua,
kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak
pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang
hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
Ketiga,
kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang
kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi
dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga
beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
Keempat,
kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah
pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari
badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh
departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara
Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
Kelima,
memperteguh status sosial orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada
perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos
kepadanya. Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah asisten - asisten mengurus rumah tangganya.
Keenam,
bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan
keindahan kota, pedagang kaki lima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan
(ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
Sumber:
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/ciri-ciri-fenomena-teknik/
http://isma-ismi.com/pengertian-ilmu.html
http://matakristal.com/pengertian-sikap-ilmiah-dan-metode-ilmiah/
http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html
http://www.pengertian.info/pengertian-teknologi.html