- Perbedaan Kepentingan
Setiap
individu tentu memiliki kepentingan yang berbeda dalam mengerjakan sesuatu.
Demikian pula dengan kelompok. Setiap kelompok memiliki kepentingan yang
berbeda-beda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu. Kepentingan itu dapat
menyangkut politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Perbedaan
kepentingan itu antara lain berupa :
1.
Untuk memperoleh kasih sayang.
2.
Untuk memperoleh harga diri.
3.
Untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4.
Untuk memperoleh prestasi dan posisi.
5.
Untuk dibutuhkan orang lain.
6.
Untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
7.
Untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
8.
Untuk memperoleh kemerdekaan diri.
Kenyataan-kenyataan tersebut menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealism hingga menghasilkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan konflik yaitu adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan antara pelaksanaan dan hasilnya, kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah sebagai pemegang kendali ideologi dengan berbagai kelompok kepentingan.
- Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme
Prasangka adalah sikap yang negatif terhadap sesuatu tanpa ada alasan yang mendasar atas pribadi tersebut. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb).
Prasangka dan diskriminasi adalah stereotyping, yaitu suatu kecenderungan untuk mengidentifikasi dan menggeneralisasi setiap individu, benda dan sebagainya ke dalam kategori-kategori yang sudah dikenal. Prasangka dan diskriminasi berhubungan erat satu dengan yang lainnya karena pada teorinya prasangka bersumber pada satu sikap dan diskriminasi menunjuk pada satu sikap, prasangka dapat menjadi dasar dari diskriminasi, dan pada akhirnya mereka akan melakukan tindakan yang negatif.
Apabila
muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial
lain, atau terhadap suku bangsa , kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan
menimbulkan pertentangan-pertentangan yang lebih luas. Suatu contoh : Beberapa
peristiwa yang semula menyangkut beberapa orang saja bisa menjadi luas dan
melibatkan sejumlah orang, misalnya akibat berebut pacar antar geng motor bisa
menyebabkan kerusuhan dan meresahkan orang lain.
B. Sebab - Sebab Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi
Sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi:
1. Konflik
langsung antar kelompok, prasangka muncul karena kompetisi antarkelompok sosial
untuk memperoleh kesempatan atau komoditas yang berharga yang berkembang
menjadi rasa kebencian, prasangka dan dasar emosi.
2. Kategorisasi
Sosial, yakni kecenderungan untuk membuat kategori sosial yang membedakan
antara in-group“kita” dengan out-group“mereka”.
3. Mekanisme
kognitif lain, ilusi tentang hubungan yaitu kecenderungan melebih-lebihkan penilaian tingkah laku
negatif dalam kelompok yang relatif kecil.
4. Pengalaman
awal, prasangka dipelajari dan dikembangkan dengan melalui pengalaman langsung
dan observasi/vicarious.
C. Usaha - Usaha Mengurangi atau Menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi
Mengatasi dampak prasangka dan diskriminasi yaitu sebagai berikut.
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi, dengan program pemerataan pembangunan oleh pemerintah
2. Perluasan kesempatan belajar bagi seluruh warga Indonesia, tidak hanya dinikmati oleh kalangan atas saja.
3. Sikap terbuka dan sikap lapang serta selalu menjalin komunikasi dua arah agar tidak terjadi kecurigaan antara satu orang dengan lainnya.
D. Pengertian Etnosentrisme
Etnosentrisme
adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan kebudayaan
sendiri. etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap yang menganggap cara
hidup bangsanya merupakan cara hidup yang paling baik. Ketika
suku bangsa yang satu menganggap suku bangsa yang lain lebih rendah maka sikap
demikian akan menimbulkan konflik.
Di sisi yang lain, jika dilihat dari fungsi sosial, etnosentrisme dapat menghubungkan seseorang dengan kelompok sehingga dapat menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat kuat. Dampak positif dari etnosentrisme yaitu dapat mempertinggi semangat patriotisme, menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan, serta mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.
- Pertentangan Sosial atau Ketegangan dalam Masyarakat
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau
perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari
situasi konflik, yaitu: terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang
terlibat dalam konflik. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan
yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun
gagasan-gagasan.Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai
perbedaan tersebut. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan
emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan,
konflik dapat terjadi pada lingkungan.
- Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk adanya pertentangan,
ketidakpastian atau emosi dan dorongan yang antagonistic dalam diri seseorang.
- Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri
individu, dari perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan, nilai-nilai
dan norma, motivasi untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
- Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan antara nilai-nilai
dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma dimana kelompok
yang bersangkutan berada.
- Golongan - Golongan Yang Berbeda dan Integrasi Sosial
Aspek-aspek dari kemasyarakatan :
1.Suku bangsa dan kebudayaannya.
2. Agama
3. Bahasa
4. Nasional Indonesia.
2. Agama
3. Bahasa
4. Nasional Indonesia.
Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian di
antara unsur-unsur yang berbeda
dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme
struktural, sistem sosial senantiasa terintegrasi terdiri atas dua landasan berikut:
1. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus di antara sebagian besar anggota masyarakat.
2. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi sosial
adalah:
1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai.
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai.
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
- Integrasi Nasional
Integrasi
Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh. Selain itu dapat pula
diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin
meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993:
71).
- Integrasi
tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
- Integrasi diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
- Pembauran dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
- Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
- Melalui difusi (penyebaran), di mana-mana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu.
Sumber :
http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2013/06/pengertian-etnosentrisme.html
http://nadiaswahedi.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://psibadi-oktavia.blogspot.com/2013/01/psikologi-sosial-prasangka-dan.html
http://www.bisosial.com/2012/10/pengertian-integrasi-sosial.html
http://yanceqalam.wordpress.com/2012/12/04/7-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar